Oleh dr.
Abu Hana El-Firdan
Beberapa
Ilmuwan telah melakukan beberapa penelitian tentang puasa diantaranya secara
ringkas dibawah ini:
1. Allan
Cott, M.D., seorang
ahli dari Amerika, telah menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para
ilmuwan berbagai negara, lalu menghimpunnya dalam sebuah buku Why Fast
membeberkan berbagai hikmah puasa, antara lain: a. To feel better physically
and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental). b. To look and feel
younger (melihat dan merasa lebih muda). c. To clean out the body (membersihkan
badan) d. To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan tekanan
darah dan kadar lemak. e. To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan
seks). f. To let the body health itself (membuat badan sehat dengan
sendirinya). g. To relieve tension (mengendorkan ketegangan jiwa). h. To sharp
the senses (menajamkan fungsi indrawi). i. To gain control of oneself (memperoleh
kemampuan mengendalikan diri sendiri). j. To slow the aging process
(memperlambat proses penuaan).
2. Dr.
Yuri Nikolayev Direktur
bagian diet pada Rumah Sakit Jiwa Moskow menilai kemampuan untuk berpuasa yang
mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi awet muda, sebagai suatu penemuan
(ilmu) terbesar abad ini. Beliau mengatakan: what do you think is the most
important discovery in our time? The radioactive watches? Exocet bombs? In my
opinion the bigest discovery of our time is the ability to make onself younger
phisically, mentally and spiritually through rational fasting. (Menurut
pendapat Anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini? Jam radioaktif? Bom
exoset? Menurut pendapat saya, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan
seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual,
melalui puasa yang rasional).
3. Alvenia
M. Fulton, Direktur Lembaga Makanan Sehat
“Fultonia” di Amerika Serikat menyatakan bahwa puasa adalah cara terbaik untuk
memperindah dan mempercantik wanita secara alami. Puasa menghasilkan kelembutan
pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk
kembali keindahan tubuh (fasting is the ladies best beautifier, it brings grace
charm and poice, it normalizes female functions and reshapes the body contour).
4. Riyad
Albiby and Ahmed Elkadi
mengatakan Puasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh atau imun system terhadap
berbagai penyakit. Ditunjukkan dengan peningkatan fungsi sel limfa yang
memproduksi sel limfosit T yang secara significan bertambah, setelah puasa.
5.
Sulimami mengatakan bahwa untuk penyakit
seperti diabetes sekalipun puasa ramadhan tidak akan berbahaya , malah
memberikan banyak manfaat (Sulimami, dll, 1988: 549-552)
6. Jalal
Saour berpendapat bahwa berkurangnya cairan
pada puasa akan menurunkan heart rate atau kerja jantung, pencegahan terhadap
penggumpalan darah yang termasuk penyebab serius panyakit jantung.(Jalal,
Riyad,1990)
7. Muzam
MG, Ali M.N dan Husain
berpendapat bahwa puasa juga aman untuk pasien yang mempunyai gangguan
ulcer pada lambung. Penelitian dilakukan oleh Muzam MG, Ali M.N dan Husain
dalam observasi terhadap efek puasa ramadhan terhadap asam lambung.
8. Elson
M. Haas M.D. Direktur
Medical Centre of Marin (sejak 1984) mengatakan dalam puasa (cleansing
dan detoksifikasi) merupakan bagian dari trilogy nutrisi, balancing, building(
toning). Elson percaya bahwa puasa adalah bagian yang hilang “missing link”
dalam diet di dunia barat. Kebanyakan orang di barat over eating atau terlalu
banyak makan, makan dengan protein yang berlebihan, lemak yang berlebihan pula.
Sehingga ia menyarankan agar orang lain mulai mengatur makanannya agar lebih
seimbang dan mulai berpuasa, karena puasa bermanfaat sebagai: purifikasi,
peremajaan, istirahat pada organ pencernaan, anti aging, mengurangi alergi,
mengurangi berat badan, detoksikasi, relaxasi mental dan emosi, perubahan
kebiasaan dari kebiasaan makan yang buruk menjadi lebih seimbang dan lebih
terkontrol, meningkatkan imunitas tubuh. dan lebih baik lagi bila dalam
pengawasan dokter. Puasa dapat mengobati penyakit seperti Influeza, bronkitis,
diare, konstipasi, alergi makanan, astma, aterosklerosis, penyakit jantung
koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker, epilepsi, sakit pada punggung,
sakit mental, angina pectoris (nyeri dada karena jantung), panas dan insomnia.
9. Dr
Sabah al-Baqir dan
kawan-kawan mengatakan bahwa Puasa dapat mengurangi jumlah hormon pemicu stress
. Dia bersama tim dari Falkutas kedokteran Universitas King Saud.yang melakukan
studi terhadap hormon prolaktin, insulin dan kortisol, pada tujuh orang
laki-laki yang berpuasa sebagai sampel. Hasilnya bahwa tidak ada perubahan
signifikan pada level kortisol. Prolaktin, dan insulin. Ini menunjukkan bahwa
puasa bulan ramadhan bukanlah pekerjaan yang memberatkan, dan tidak
mengakibatkan tekanan mental maupun saraf. Percobaan ini menunjukan
peningkatannya terjadi pada perbedaan waktu saja, bila pada hari tidak puasa
prolaktin mengalami kenaikan tertinggi pada jam 16.00. sementara pada bulan
Ramadhan mengalami puncaknya pada pukul 21.00 dan menurun lagi sampai batas
terendahnya pukul 04.00. Sementara insulin meningkat pada pukul 16.00, sedang
pada bulan ramadhan pukul 21.00, menurun sampai batas terendah pukul 16.00.
Sedang Kortisol pada hari biasa mencapai puncaknya pukul 09.00, menurun pada
pukul 21.00, sementara pada bulan Ramadhan tidak ada perubahan berarti.
10. Dr
Ahmad al-Qadhi, Dr. Riyadh al-Bibabi, bersama rekannya di Amerika melakukan uji laboratorium
terhadap sejumlah sukarelawan yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Hasil
penelitian ini menunjukan pengaruh positif puasa yang cukup signifikan terhadap
sistem kekebalan tubuh. Indikator fungsional sel-sel getah (lymfocytes) membaik
hingga sepuluh kali lipat, walaupun jumlah keseluruhan sel-sel getah bening
tidak berubah, namun prosentase jenis getah bening yang bertanggung jawab
melindungi tubuh dan melawan berbagai penyakit yaitu sel T mengalami kenaikan
yang pesat.
11. Dr
Riyadh Sulaiman dan
kawan-kawan tahun 1990 dari RS Universitas King Khalid, Riyadh Saudi melakukan
penelitian terhadap pengaruh puasa Ramadhan terhadap 47 penderita diabetes
jenis kedua (pasien yang tidak tergantung insulin). Dan sejumlah orang sehat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa bulan ramadhan tidak menimbulkan penurunan
berat badan yang signifikan. Tidak ada pengaruh apapun yang berarti pada
kontrol penyakit diabetes diabetes dikalangan penderita ini. Sejauh ini puasa
Ramadhan aman saja bagi penderita diabetes sejauh dilakukan dengan kesadaran
dan kontrol makanan serta obat-obatan.
12. Dr.
Muhammad Munib dan
kawan-kawan dari Turki juga melakukan sebuah penelitian terhadap seratus
responden muslim, Sampel darah mereka diambil sebelum dan diakhir bulan
ramadhan, untuk dilakukan analisis dan pengukuran terhadap kandungan protein ,
total lemak (total lipid), lemak fosfat, asam lemak bebas, kolesterol, albumin,
globulin, gula darah, tryglycerol, dan unsur-unsur pembentuk darah lainnya, dan
didapat, antara lain bahwa terjadi penurunan umum pada kadar gula (glukosa) dan
tryacyglicerol orang yang berpuasa, terjadinya penurunan parsial dan ringan
pada berat badan, tidak terlihat adanya aseton dalam urin, baik dalam awal
maupun akhir puasa, sebab sebelum puasa ramadhan, kenyataan ini menegaskan
tidak adanya pembentukan zat-zat keton yang berbahaya bagi tubuh selama bulan
puasa islam, Dengan keutamaan puasa, glikogen dalam tubuh mengalami peremajaan,
memompa gerakan lemak yang tersimpan, sehingga menghasilkan energi yang lebih
meningkat.
Sejak zaman dulu puasa dipakai
sebagai pengobatan yang terbaik seperti kata Plato bahwa puasa adalah untuk
mengobati sakit fisik dan mental. Philippus Paracelsus mengatakan bahwa “Fasting
is the greatest remedy the physician within!”
Puasa sudah diakui menjadi penyembuh
terhebat dalam menanggulagi penyakit, bahkan di amerika ada pusat puasa yang
diberi nama ”Fasting Center International, Inc” ,Director Dennis Paulson yang
berdiri sudah sejak 35 tahun yang lalu, dengan pasien dari 220 negara. Yang
merekomendasikan Puasa dalam: (1) program penurunan berat badan, (2)
mengeluarkan toxin tubuh, (3) puasa dapat memperbaiki energy, kesehatan mental,
kesehatan fisik dan yang paling terpenting meningkatkan kualitas hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar